AKTRIS Haico Van der Veken membawa penonton pada perjalanan emosional dan misterius melalui perannya sebagai Tania dalam film Ketindihan, nan bakal tayang pada 9 Januari 2025.
Dalam movie ini, Tania adalah seorang atlet tenis muda nan menghadapi beragam tekanan emosional, hubungan family nan kacau, dan teror misterius nan semakin mencekam.
Menurut Haico, salah satu perihal nan menarik dari perannya sebagai Tania adalah gimana bentrok nan dihadapinya terus berkembang dan semakin kompleks sepanjang cerita.
"Tantangan terbesar bagi saya adalah mendalami emosi Tania dan gimana dia bereaksi terhadap setiap masalah nan muncul. Karakter Tania mengalami banyak tekanan, baik dari family maupun hubungan pribadi, nan semakin memperburuk kondisinya," ungkap Haico dalam Press Conference Film Ketindihan di Epicentrum XXI, Senin (6/1).
Tania adalah seorang atlet tenis nan sangat berbakat, namun di kembali pencapaiannya, dia menyimpan rasa kesenyapan nan mendalam. Ayahnya, Beni (Donny Damara), melihatnya hanya sebagai seorang atlet, bukan sebagai anak wanita nan memerlukan perhatian dan kasih sayang.
Sementara ibunya, Samantha (Wulan Guritno), lebih terobsesi pada penampilan luar dan kecantikan, mengabaikan family dan kebutuhan emosional Tania.
Kesepian Tania semakin diperburuk oleh hubungannya dengan Coki (Kevin Ardilova), kekasih nan toxic, nan semakin memisahkannya dari bumi luar.
Dalam Ketindihan, Haico menggambarkan gimana kesenyapan ini akhirnya menjadi titik pertemuan antara Tania dan entitas misterius nan semakin menghantui hidupnya. Teror dari Beuno, hantu mitos Aceh nan dipanggil oleh Tania dan teman-temannya, serta arwah kawan dekatnya, Nurul (Luana Dutra), membawa ketegangan seram nan menghantui sepanjang film.
"Yang saya suka dari Ketindihan adalah perpaduan antara drama dan seram nan sangat kuat. Kedua komponen tersebut tidak hanya ditonjolkan, tetapi juga disatukan dengan harmonis, menciptakan sebuah movie drama-horor nan solid," kata Haico.
Karakter Tania nan kompleks dan penuh tantangan ini begitu relevan dengan banyak orang. Sebagai seorang remaja nan merasa terabaikan dan tak dimengerti oleh family dan lingkungannya, Tania menjadi simbol perjuangan dalam mencari identitas dan pengakuan.
Keputusannya untuk terhubung dengan bumi misterius bukanlah sebuah langkah nan mudah, melainkan hasil dari perjuangannya untuk mencari makna dalam hidup nan penuh kesendirian.
Haico mengungkapkan, "Saya percaya banyak penonton nan bisa merasakan keterkaitan dengan perjuangan Tania. Semua orang mungkin pernah merasa kesenyapan alias tertekan oleh ekspektasi orang lain, dan saya berambisi penonton bisa merasakan kedalaman emosi nan saya coba bawa dalam karakter ini."
Melalui movie Ketindihan, Haico tidak hanya menghidupkan karakter nan berjuang melawan teror mistis, tetapi juga menggali tema-tema besar tentang hubungan keluarga, pencarian jati diri, dan ketegangan emosional.
Dengan akting nan mendalam dan penuh nuansa, Haico sukses membawa karakter Tania hidup di layar lebar, memberikan penonton sebuah pengalaman nan menggugah emosi, penuh ketegangan, dan membawa mereka pada sebuah perjalanan refleksi diri yang kuat. (Z-1)