HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus nan menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV. Namun, tetap banyak nan belum mengetahui gejala awal jangkitan HIV.
Apa itu Infeksi HIV?
Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan mengganggu kemampuannya untuk melawan jangkitan dan penyakit. Ketika tidak diobati dengan tepat dan disiplin, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, ialah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap beragam jangkitan dan penyakit serius
Gejala awal jangkitan HIV
- Sakit kepala
- Demam ringan
- Kelelahan
- Radang tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Hilang nafsu makan
- Nyeri otot
- Ruam
- Masalah pada penis (pada pria)
Fase jangkitan HIV
Infeksi HIV pada tubuh manusia mempunyai fase alias tahapan nan menjadi referensi tingkat keparahan infeksi. Mengetahui setiap fase jangkitan HIV sangat diperlukan untuk mengantisipasi komplikasi lebih lanjut dan sebagai pedoman pengobatan.
1. Fase I (Periode Jendela)
Pada fase ini, meskipun telah terinfeksi HIV, pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi anti-HIV. Di fase ini seseorang nan terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain alias sangat infeksius,
Kondisinya ditandai dengan viral load HIV sangat tinggi dan limfosit T CD4 menurun tajam. Fase ini biasanya berjalan sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak jangkitan awal.
2. Fase II (Masa Laten)
Di fase ini viral load menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun. Fase ini bisa disertai indikasi ringan alias apalagi tanpa indikasi (asimtomatik).
Pada tes darah, antibodi terhadap HIV di fase ini menunjukkan hasil reaktif, walaupun indikasi spesifik belum timbul. Pada fase ini, orang dengan HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Masa tanpa indikasi di fase II jangkitan HIV rata-rata berjalan selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan indikasi ringan bisa berjalan hingga 5-8 tahun.
3. Fase III (Masa AIDS)
Ini merupakan fase terminal jangkitan HIV. Kekebalan tubuh penderita jangkitan HIV di fase ini telah menurun drastis. Hal itu ditandai dengan nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya beragam jangkitan oportunistik.
Beberapa jangkitan lain nan umumnya timbul ketika sudah mencapai fase ini adalah tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), oral hairy cell leukoplakia (OHL), kandidiasis oral, Pneumocystis jirovecii pneumonia (PCP), jangkitan cytomegalovirus (CMV), papular pruritic eruption (PPE) dan Mycobacterium avium complex (MAC).
Perkembangan dari jangkitan HIV menjadi AIDS ditentukan oleh jenis, virulensi virus, dan aspek host (daya tahan tubuh). Ada tiga jenis jangkitan HIV, ialah rapid progressor, berjalan 2-5 tahun; average progressor, berjalan 7-15 tahun; dan slow progressor, lebih dari 15 tahun setelah jangkitan menjadi AIDS.
(Kemenkes/Z-9)