TIMNAS Indonesia takluk dengan skor 0-1 saat menjamu Filipina Sabtu (21/12) di Stadion Manahan Solo Jawa Tengah dalam laga pamungkas Piala AFF 2024. Hasil ini membikin Skuad Garuda kandas lolos ke semifinal turnamen sepak bola Asia Tenggara tersebut.
Pengamat sepak bola Akmal Marhali mengatakan sebenarnya Filipina tidak terlalu bagus. Namun, para pemain tim berjuluk The Azkals itu unggul pengalaman.
"Pemain kita tidak kalah secara teknik, Tetapi pemain Filipina lebih pengalaman, lebih matang, mereka tahu langkah menang. Ini tidak nan tidak kita miliki timnas saat ini," ujarnya.
Atas hasil tersebut, Akmal meminta jangan ada perundungan atau bullying kepada para pemain. Menurutnya, Shin Tae-yong sebagai pembimbing nan bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.
"Pemain jangan di-bully, mereka sudah menunjukkan perjuangan nan luar biasa. Pelatih lah nan kudu bertanggung jawab. Ini adalah kegagalan keputusan nan diambil pembimbing termasuk kegagalan strategi, sehingga pemain muda kita terbebani, untuk menggantikan seniornya di event nan kita belum pernah juara," kata Founder Save Our Soccer (SOS) tersebut.
Akmal menambahkan ada pelajaran dari kegagalan Indonesia di arena Piala AFF 2024. Salah satunya soal menyiapkan regenerasi dan komposisi pemain. "Regenerasi belajar Thailand dengan kombinasi junior senior, tidak seperti kita nyaris semuanya junior. Serta belajar dari Filipina tentang pemanggilan pemain mereka di luar negeri. Sekali lagi untuk pemain kita tetap semangat."
Satu-satunya gol dalam pertandingan nan menentukan tersebut dicetak Filipina dari tendangan penalti oleh Bjorn Martin Kristensen pada menit ke-64. Filipina mendapat bingkisan penalti setelah wasit Koji Takasaki menganggap Dony Tri Pamungkas melakukan handball.
Walaupun sempat melakukan pengecekkan VAR, wasit asal Jepang nan memimpin laga memutuskan untuk memberikan tendangan penalti bagi Filipina. Kristensen pun menuntaskan dengan baik.
Dalam laga ini sebenarnya Indonesia tampil lumayan baik. Namun, pada menit ke-42, Skuad Garuda kudu bermain dengan 10 pemain, setelah kapten tim Muhammad Ferrari dihukum kartu merah lantaran menyikut kapten Filipina Amani Aguinaldo.
Indonesia terus menekan untuk mencari gol penyeimbang namun hingga tambahan waktu 11 menit lebih tak bisa melakukan banyak.
Indonesia kudu puas duduk di ranking tiga klasemen dengan empat poin sedangkan Filipina naik ke posisi dua menemani Vietnam lolos ke babak empat besar.
Seusai pertandingan, STY menyebut hasil nan diraih Indonesia pada Piala AFF 2024 bukan merupakan kegagalan. "Daripada disebut kegagalan, ini merupakan pengalaman bagi para pemain muda," katanya seperti dikutip Antara, Minggu (22/12).
STY menyebut tidak mudah melawan timnas senior dari beragam negara pada Piala AFF 2024. "Pemain kita rata-rata usia 20 tahun, melawan pemain senior nan sangat baik," katanya.
Meski kandas melangkah ke semifinal, STY menilai ada angan besar dari para pemain muda Indonesia. "Saya memandang angan besar dari permainan kita hari ini. Untuk itu kami bakal berupaya lagi agar berkembang, terima kasih atas kerja kerasnya dari pemain muda Indonesia," katanya.
(P-5)