SAWINDU Galuh Pakuan Cup Seri VIII kembali datang sebagai festival budaya dan olahraga seni beladiri terbesar di Indonesia. Kegiatan ini resmi dibuka hari ini di GOR Gotong Royong, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Mengusung tema Festival Spektakuler, aktivitas ini mempersembahkan Festival Tari Jaipongan Kreasi nan memperlihatkan kekayaan tradisional Sunda, menjadikannya nan pertama di Indonesia dengan konsep spektakuler tersebut.
Menurut penanggung jawab aktivitas Tine Yowargana alias berkawan disapa Ting Ting, aktivitas ini adalah bentuk nyata pengabdian untuk melestarikan budaya Sunda serta menghasilkan generasi penari berprestasi nan tidak hanya diakui oleh bumi pendidikan, tetapi juga pemerintah.
“Festival ini kami selenggarakan secara berdikari untuk memajukan budaya dan budaya Sunda serta membentuk peradaban dan karakter bangsa nan unggul. Acara ini adalah untuk kita, demi kesejahteraan masyarakat kita,” kata Ting Ting dalam siaran pers nan diterima Media Indonesia, Senin, (23/12).
Ting Ting menambahkan, Sawindu Galuh Pakuan Cup mempunyai misi besar untuk mendukung para penari dan pelaku seni budaya meraih pendidikan dengan jalur prestasi serta mendapatkan support finansial melalui biaya pembinaan tertinggi di Indonesia.
“Festival nan diselenggarakan dengan rutin ini mempunyai tujuan utama selain peningkatan SDM, juga bagian dari aktivitas kekuatan lembut nan dilakukan Galuh Pakuan dalam menata Peradaban dan karakter serta identitas Bangsa Sunda,” jelasnya.
Kompetisi ini menyediakan total bingkisan sebesar Rp250 juta, termasuk Piala Bergilir Raja LAK Galuh Pakuan, Piala Bergilir Kementerian Kebudayaan RI, Kemkomindigi RI, RRI, serta Universitas Pendidikan Indonesia. R.M. Evi Silviadi S.B., Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Jawa Barat menyatakan, aktivitas ini adalah dedikasi penuh untuk melestarikan seni budaya lokal.
“Acara ini adalah penghormatan terhadap warisan leluhur serta langkah konkrit mempersatukan bangsa melalui seni dan budaya,” ujarnya.
Dengan melibatkan lebih dari 4 ribu peserta dari seluruh Indonesia, aktivitas ini terus mendapatkan apresiasi dari beragam pihak, menjadikannya pionir dalam penyelenggaraan seni budaya tingkat nasional. Puncak pagelaran bakal digelar pada 26 Desember. (Z-9)