PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto serentak melangkah di sejumlah daerah, termasuk Provinsi DKI Jakarta.
Untuk penyelenggaraan tahap pertama di Jakarta, empat titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) nan telah siap mendistribusikan makanan bergizi untuk ribuan siswa di sekolah-sekolah.
Adapun 4 SPPG nan sudah melangkah ialah SPPG Halim, SPPG Susukan Ciracas, SPPG Palmerah dan SPPG Pulogebang Cakung nan secara keseluruhan bakal menyediakan MBG untuk 12.054 siswa penerima manfaat.
"Saat ini 4 SPPG sudah melangkah di 41 titik sekolah, bisa melayani kurang lebih 12.054 siswa baik SD hingga SMA," ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi kepada awak media di Jakarta Barat, Senin (6/1).
Teguh mengatakan, untuk SPPG sendiri pihaknya menargetkan bakal ada penambahan 13 SPPG pada akhir Januari 2025 ini, sehingga total SPPG nan ada di Jakarta pada Januari berjumlah 17.
Lebih lanjut, sedangkan sasaran tahun 2025 untuk mendukung kelancaran program makan bergizi cuma-cuma Prabowo-Gibran, Jakarta bakal membangun sebanyak 153 SPPG nan tersebar di seluruh Jakarta.
"Diharapkan tahun ini juga kita bakal ada 153 SPPG," bebernya.
Bukan hanya itu, Teguh juga mengatakan selain untuk peserta didik, MBG bakal juga menyasar untuk ibu mengandung nan bakal dimulai pada 9 Januari 2025 mendatang.
"Insyallah untuk wilayah DKI bakal mulai 9 Januari. Ini program nan include ibu hamil. Kami dari pemprov men-support masalah lokasi, kemudian juga saksi-saksi, edukasi, demikian kami juga men-support eksekusinya, kualitas daripada makanan," pungkas Teguh.
Sebagai informasi, program makan bergizi cuma-cuma telah dimulai di 190 titik nan tersebar di 26 provinsi. Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi mengungkapkan info dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias Dapur MBG nan siap beroperasi.
Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG nan ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang mahir gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran pengedaran makanan.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bekerja mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.
"BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang,” jelas Hasan Hasbi melalui keterangannya. (Far/P-3)