Duka Selimuti Jerman Seusai Serangan Mematikan Di Pasar Natal

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Duka Selimuti Jerman seusai Serangan Mematikan di Pasar Natal Ilustrasi.(123RF)

KOTA Magdeburg di Jerman diselimuti kesedihan setelah terjadinya serangan tragis di pasar Natal nan menewaskan lima korban dan melukai sedikitnya 200 orang.

Warga setempat berkumpul di Gereja Johannis, Sabtu (21/12), di seberang pasar untuk bersungkawa dan memberi penghormatan kepada para korban serangan pasar Natal Magdeburg.

Gereja itu juga menjadi tempat Kanselir Jerman Olaf Scholz meletakkan karangan kembang duka cita. Clara Schmidt, seorang penduduk nan mengunjungi gereja untuk meletakkan bunga, berbagi kesedihannya.

"Suasana di sini sangat menyedihkan. nan saya rasakan adalah kesedihan dan duka," kata Schmidt.

Meskipun dia berambisi untuk mengunjungi pasar, dia tidak dapat melakukannya. Namun, dia memastikan bahwa teman-temannya nan mengunjungi pasar Natal tersebut semuanya selamat.

"Ketika kami mendengar tentang serangan itu, kami segera menghubungi teman-teman kami. Untungnya, mereka semua menanggapi dengan cepat," katanya.

Schmidt mengatakan suasana Kota Magdeburg penuh dengan keterkejutan dan kesedihan. "Kami tidak mau kebencian meningkat. Apa nan berseliweran di media sosial sungguh meresahkan," katanya.

"Tindakan kebencian ini memicu lebih banyak kebencian, dan itu adalah respons nan salah. Kebencian hanya menciptakan lebih banyak kebencian," lanjut Schmidt.

Sementara itu, Konsul Jenderal Turki di Hannover, Yusuf Arikan, mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa Ali dan Aylin Temel, pasangan Turki nan terluka dalam serangan itu. Keduanya mengalami patah tulang tetapi dalam kondisi stabil.

"Kondisi kedua penduduk negara kami baik. Mereka tidak dalam bahaya yang menakut-nakuti jiwa," kata Arikan.

Tersangka dalam serangan Magdeburg adalah seorang master Saudi berusia 50 tahun, nan disebut sebagai anti-Islam dan pendukung sayap kanan dan Zionisme.

Tersangka nan diidentifikasi sebagai Talib A, menabrak puluhan orang dengan mobilnya di pasar Natal di Magdeburg pada Jumat (20/12). Ia diketahui pindah ke Jerman pada 2006 dan telah bekerja sebagai psikiater di Bernburg, selatan Magdeburg.

Sejumlah unggahan di media sosialnya sering mengungkapkan kekhawatiran tentang kebangkitan Islam di Jerman. Dia juga berbagi unggahan nan mendukung partai Alternatif untuk Jerman (AfD)—partai sayap kanan nan menentang imigrasi Muslim dan kelompok anti-Islam lainnya di Eropa. (Ant/Z-6)