Diy Sudah Terima 11 Ribu Dosis Vaksin Pmk

Sedang Trending 6 hari yang lalu
DIY Sudah Terima 11 Ribu Dosis Vaksin PMK (Universodelibros)

DINAS Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah menerima 11.000 dosis vaksin penangkal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Kementerian Pertanian (Kementan) RI pada Selasa (14/01). Vaksinasi PMK pun segera digelar untuk menekan penularan PMK pada hewan ternak di DIY.

Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti menjelaskan, 11 ribu dosis vaksin PMK tersrbut merupakan tahap pertama dari pengajuan awal tambahan vaksin PMK sebesar 113.450 kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan pada Senin (13/01) lalu. Pengajuan tambahan vaksin tersebut bakal didrop secara berjenjang guna mempercepat penanganan kasus PMK pada hewan ternak di DIY.

Vaksin nan sudah diterima lampau didistribusikan ke Kabupaten/Kota se-DIY. "Vaksinasi PMK utamanya pada sapi perah dan sapi potong. Vaksinasi menjadi langkah prioritas penanganan mengingat situasi kasus PMK di DIY meningkat dan berstatus tertular," jelas Syam.

Pihaknya direncanakan bakal kembali menerima vaksin PMK sebanyak 34.035 dosis pada Februari 2025, sebanyak 11.345 dosis pada Maret 2025, sebanyak 11.345 dosis pada Juli 2025, sebanyak 34.035 dosis pada Agustus 2025 dan 11.345 dosis pada September 2025.

Jika ditotal, vaksin nan bakal diterima sampai September 2025 adalah 113.450 dosis. Vaksinasi menyasar wilayah nan tetap hijau namalain wilayah sehat nan hewan ternaknya sehat.

"Setelah ini bakal ada support dari Bank Indonesia, Bank BPD DIY dan Baznas untuk vaksinasi kambing dan domba," terang dia.

Syam mengaku, pihajnya sangat memerlukan support untuk vaksinasi hewan ternak lantaran populasinya cukup banyak. Selain itu, pihaknya juga menbutuhkan support obat-obatan bagi hewan ternak nan sakit dan vitamin agar stamina meningkat. 

"Kami juga telah berkoordinasi dengan beragam pihak mengenai seperti master hewan dan lainnya untuk membantu lantaran kami terbatas SDM dan biaya operasional," imbuhnya."Vaksinasi belum bisa menjangkau seluruh populasi hewan ternak di DIY.  Pihaknya juga berharap, semoga makin banyak CSR nan masuk agar memperbanyak populasi ternak nan di vaksin.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para peternak. Mereka mau berkomitmen bakal membantu percepatan vaksinasi dan pengawasan lampau lintas ternak agar PMK tidak semakin menyebar. 

Penjualan ternak keluar DIY tidak ditutup lantaran status DIY tetap Tertular, bukan berstatus Wabah. Kasus PMK di DIY berstatus tertular nan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 708 Tahun 2024 tentang Status Situasi Penyakit Hewan. 

Berdasarkan info DPKP DIY hingga 15 Januari 2025, akumulasi kasus PMK di DIY tercatat mencapai 2.329 sakit. Dari jumlah tersebut, 20 ekor ternak terpapar dinyatakan sembuh, 166 ekor mati, dan 53 ekor dipotong paksa, sehingga sisa kasus aktif tetap mencapai 2.090 ekor, nan terdiri atas 2.069 ekor sapi, satu kambing dan 20 ekor domba.

Sejak PMK merebak pada Desember 2024, hewan ternak nan telah divaksin sebanyak 1.314 ekor per 15 Januari 2025. Populasi ternak sapi pangkas di DIY mencapai 285.060 ekor dan sapi perah 2.992 ekor, cakupan vaksinasi selama enam bulan terakhir baru mencapai 16%. (S-1)