Dipersiapkan Jadi Atlet, Personel Brimob Polda Sulteng Ikuti Pelatihan Terjun Payung

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

SEBANYAK 30 personel Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini tengah dipersiapkan menjadi atlet bagian olahraga terjun payung. Mereka mengikuti training unik nan digelar Satbrimobda Polda Sulteng berkoordinasi dengan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.

"Kami melaksanakan latihan terjun payung ini merupakan keahlian satuan. Jadi di jejeran Korbrimob Polri, keahlian terjun payung itu merupakan salah satu keahlian nan dimiliki oleh Brimob Polri," ujar Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Kurniawan Tandi Rongre, Senin (23/12).

Menurutnya, pelatihan terjun payung nan digelar selama tiga hari tersebut, merupakan training untuk mencari bibit atlet penerjun, khususnya di lingkup Polri. Sementara secara umum, training tersebut bermaksud untuk mendukung olahraga terjun payung nasional.

"Jadi selain di satuan kita mempunyai kemampuan, kita juga untuk mendukung agenda aktivitas olahraga," kata Rongre usai upacara penutupan training terjun payung/wing day Satbrimobda Sulteng 2024.

Secara perincian dia menjelaskan, ke-30 personel tersebut merupakan cetakan pertama nan telah mengikuti training awal sebagai dasar untuk menciptakan atlet penerjun payung bagi Brimob Polda Sulteng. Sebagai langkah awal, mereka sebelumnya telah mengikuti training di Wind Tunnel Korbrimob Jakarta. Setelah dinyatakan lulus, kemudian dilanjutkan dengan training terjun payung selama dua pekan di Korbrimob Jakarta dan dilanjutkan dengan latihan terjun payung di Kota Palu.

Rongre memastikan para pembimbing dalam latihan terjun payung tersebut adalah penerjun Polri sebagai pembimbing nan telah mempunyai lisensi, bersertifikasi sebagai jump master dan mempunyai pengalaman dalam kejuaraan nasional maupun internasional.

30 personel Peleton Terbang berlatih terjun dari helikopter Bell 429/P-3203 di atas landasan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dengan ketinggian 5.000 hingga 6.000 feet alias setara dengan 2 kilometer. Para personel Brimob Polda Sulteng tersebut menguatkan tekadnya dalam tindakan terjun payung. Selain mental, mereka juga diharuskan mengontrol keseimbangan di udara dengan teknik unik nan telah dipelajari. Aksi terjun payung nan dilakukan merupakan bagian untuk mengasah keahlian dasar penyelundupan udara sebagai salah satu olahraga ekstrem.

Dalam latihan itu, keahlian dan penguasaan teknik para penerjun diuji satu per satu. Sebagai tahap awal letak para penerjun payung untuk melakukan landing alias pendaratan adalah di landasan airport Mutiara Sis Al Jufri Palu.

Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Rudi Richardo, menyatakan aktivitas tersebut dipastikan tidak menggangu aktivitas penerbangan komersial.

"Kami sama-sama memahami gimana aktivitas penerbangan sipil itu menjadi perhatian utama. Sampai dengan saat ini kita saling bekerja-sama untuk memanfaatkan slot-slot nan kosong di aktivitas penerbangan sipil. Jadi tidak bakal mengganggu penerbangan dan tidak bakal mengganggu keselamatan penerbang," tandas Rudi Richardo.

Ia menyatakan siap mendukung upaya Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah dalam membentuk atlet terjun Payung, dimana pihaknya bakal memberikan ruang bagi seluruh personel untuk melakukan latihan di Lapangan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu tanpa mengganggu agenda penerbangan nan ada.

"Selaku Pengelola Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kami mendukung Kegiatan Polda Sulteng berangkaian dengan penyelenggaraan training terjun payung tahun 2024 nan take off dan landingnya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri," tutur Rudi.

Pelatihan terjun payung di airport Mutiara Sis Al Jufri Palu mencetak sejarah baru tidak hanya sebagai training personel Brimob tetapi latihan tersebut juga untuk menyiapkan atlet potensial Sulteng di bagian olahraga terjun payung.

"Bandara Mutiara Sis Al-Jufri terus berkomitmen untuk mendukung aktivitas-aktivitas nan dapat membawa wangi nama Sulteng termasuk aktivitas nan dapat meningkatkan potensi Sulteng," sebut Rudi Richardo. Para atlet Dirgantara nan telah dibekali keahlian unik itu, diharapkan dapat mewakili Sulteng dalam arena event olahraga terjun payung, baik secara nasional maupun internasional. (MT/J-3)