PARA petani di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyampaikan langsung keluhan mereka kepada Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan bakal sulitnya mendapatkan pasokan air untuk persawahan. Akibat pasokan air nan kurang dan tidak merata, sekalipun di musim hujan, sejumlah petani sering mengalami kandas panen.
Hal itu disampaikan para petani saat Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan didampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso berjamu ke Desa Miriprowo, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/1).
Menurut para petani, sawah mereka susah mendapatkan aliran air irigasi, apalagi di musim hujan seperti saat ini. Saat musim hujan, ada sawah nan terendam banjir hingga kandas panen, namun ada juga nan tidak kebagian air.
"Kondisinya semakin parah saat musim kemarau, lantaran sawah nan tidak tercukupi kebutuhan airnya semakin banyak dan juga kandas panen," kata salah satu petani, Ahmad Irdhoni.
Areal sawah nan kandas panen di seluruh wilayah di Sidoarjo bisa mencapai ribuan hektare. Kondisi seperti itu sering mengakibatkan petani berpikir mau menjual sawahnya, daripada digarap tetapi kandas panen.
Mendengar keluhan para petani, Zulkifli Hasan menegaskan pemerintah saat ini konsentrasi membangun saluran irigasi, serta memperbaiki dan merehabilitasi irigasi nan telah ada. Hal itu dilakukan untuk membantu petani mendapatkan pasokan air nan cukup.
"Itu (irigasi) bakal dirapikan lantaran irigasi menjadi program prioritas utama," katanya.
Menurut Zulkifli, untuk pembangunan irigasi sawah dengan luasan di bawah seribu hektare ditangani oleh pemerintah kabupaten. Untuk irigasi sawah seribu hingga tiga ribu hektare sawah ditangani oleh pemerintah provinsi. Pemerintah pusat menangani persoalan irigasi untuk sawah di atas tiga ribu hektare.
"Sekarang inpresnya sudah jadi. Kalau pemerintah kabupaten tidak ada duit, tidak ada produksi, irigasi dikerjakan oleh pusat," katanya.
Ia juga memastikan tahun ini pemerintah tidak bakal mengimpor beras, serta berupaya menjaga stabilitas nilai beras di Tanah Air. (HS/E-2)