PEMERINTAH telah melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) untuk lembaga pendidikan dasar hingga menengah atas seluruh Indoensia nan dimulai kemarin Senin (6/1), termasuk di DKI Jakarta.
Adapun menu makanan dalam program MBG ini dihasilkan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di area terdekat sekolah penerima MBG. Untuk satu porsinya, MBG senilai Rp10 Ribu dengan ragam menu nan beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi peserta didik.
Anggota Komisi B DPRD DKI Wa Ode Herlina menilai penyelenggaraan MBG untuk sekolah di Jakarta cukup baik. Ia mengatakan dengan anggaran Rp10 Ribu dia berambisi ragam menu bisa ditingkatkan lagi.
"Mungkin sama menunya lebih variatif aja. Menunya lebih variatif, pokoknya disesuaikan sama anak-anak lah," jelasnya kepada awak media di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/1).
Pasalnya, pada hari pertama penyelenggaraan MBG, paket makanan nan diberikan kepada peserta didik yakni, nasi, tumis kacang, ayam, tahu dan buah jeruk tanpa adanya susu.
Lebih lanjut, Wa Ode mengatakan penambahan anggaran untuk MBG unik di Jakarta bisa ditopang oleh anggaran pendapatan dan shopping wilayah (APBD) DKI Jakarta. Namun perihal itu perlu kajian dan baru sebatas usulan.
"Harus (bisa), Insyaallah sih bisa ya. Tapi mungkin, saya sih baru usul saja mungkin, dicek betul sekolah mana nan lebih diutamakan dulu," kata dia.
Ia mengatakan, banyak juga sekolah di wilayah nan tetap kurang bisa dari segi finansial. Oleh karanenya, jika memang diperlukan penambahan anggaran, kudu dipetakan terlebih dulu sekolah nan mendapatkan itu. "Kan bisa wilayah alias banyak orang nan miskinnya. Dipetakan dulu lah daerah-daerah nan prioritas," pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Teguh Setyabudi mengatakan besaran anggaran Rp10 Ribu per porsi ini dinilai sangat cukup dan memadai untuk dikonsumsi peserta didik dari tingkat SD hingga SMA sederajat.
Teguh juga siap membantu bukan hanya dalam proses pendistribusian, namun partisipasi seperti membantu penambahan anggaran dalam kelengkapan menu MBG di Jakarta.
"Kami siap dapat penugasan pemerintah pusat, namun demikian kami belum merencanakan dari sisi mananya (untuk membantu) tapi kami siap andaikan kelak pemerintah pusat menugaskan DKI Jakarta untuk ikut dalam partisipasi selain mendukung MBG," pungkasnya. (J-2)