AKTRIS dan model cantik, Aghniny Haque sekarang memulai debut teaternya melalui Tokoh Sujatin Kartowijono dalam pagelaran 'Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan'.
Dalam teater ini, Aghniny memerankan tokoh utama berbareng Marcella Zalianty dan Ruth Marini sebagai pelopor Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928, nan memperjuangkan kesetaraan dan kemerdekaan.
Saat Kongres Perempuan Indonesia dilaksanakan, Tokoh Sujatin tetap berumur 21 tahun dan berprofesi sebagai seorang pembimbing muda. Sujatin juga menjabat sebagai Ketua Poetri Indonesia nan anggotanya terdiri dari wanita-wanita muda, terutama para guru, serta aktif sebagai pengurus Wanita Oetomo.
Aghniny mengaku bahwa karakter Sujatin sangat berbeda dengan dirinya nan lebih kekinian, lantaran menurutnya, Sujatin adalah sosok nan tenang, berbincang pelan, dan meskipun tetap muda adalah sosok pemimpin nan penuh semangat.
"Sebenarnya jauh banget ya karakternya, mungkin lantaran semakin jauh jadi semakin mudah untuk membedakannya. Kalau Aghniny mungkin ngomongnya kekinian gitu, jika si Hatim itu lebih sabar, lebih pelan, dan dia sangat semangat untuk memberdayakan dan merubah kaum wanita menjadi lebih baik lagi," ujar Aghniny dalam gladi resik pentas teater 'Karena Aku Perempuan, Kelahiran Sebuah Pergerakan' di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/12).
Selain itu, Aghniny mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Sujatin, nan menurutnya sangat luar biasa, di mana program-program nan dijalankannya bermaksud untuk memberdayakan wanita dan membujuk mereka untuk lebih kreatif.
"Dia dahsyat banget ya, memang orangnya ada. Seorang pembimbing muda waktu itu, 21 tahun, terus dia juga penulis, tapi dia juga aktivis pergerakan perempuan. Programnya itu untuk memberdayakan perempuan, membujuk perempuan-perempuan lebih kreatif, dan juga memberikan pembelaan di bagian pendidikan," jelasnya.