PADA 23 Desember 2023, pemerintah Yaman dan golongan perlawanan Houthi telah berkomitmen pada serangkaian langkah dalam peta jalan, termasuk gencatan senjata menyeluruh dan perbaikan kondisi kehidupan warga. Namun, peta jalan tersebut belum dilaksanakan lantaran pemerintah dan pihak Houthi saling menuduh menghalang kemajuan.
Kelompok Houthi apalagi menuding Amerika Serikat menghalangi penyelenggaraan peta jalan perdamaian Yaman. Anggota instansi politik Houthi, Hussein al-Azzi, mengatakan Negeri 'Paman Sam' menghalang pemerintah sah Yaman untuk melaksanakan peta jalan dan bersikeras menghubungkan komitmen mereka dengan rumor Israel.
Hal itu dia sampaikan mengenai dengan kunjungan Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, ke Sanaa, nan merupakan kunjungan pertama dalam lebih dari satu separuh tahun. Grundberg mendorong Houthi untuk mengambil langkah konkret dan krusial guna memajukan proses perdamaian.
“Menggunakan (kunjungan Grundberg ke Sanaa) ini untuk menutupi kegagalan pihak lain mengikuti peta jalan dan untuk membersihkan tindakan militer dan intelijen mereka nan bermusuhan, sembari menggambarkan seolah-olah bola ada di tangan Sanaa (markas Houthi), adalah perihal nan disayangkan dan tidak dapat diterima,” kata Al-Azzi melalui media sosial X pada Selasa (7/1) waktu setempat.
Hadirpula dalam pertemuan berbareng Grundberg Menteri Luar Negeri Houthi dari pemerintahan nan tidak diakui, Jamal Amer. Amer mengatakan pilihan strategis Sanaa adalah perdamaian nan setara dan kekal nan tidak meletakkan dasar bagi perang internal.
“Sanaa mempertahankan persatuan dalam sikap dan tujuannya, sementara pihak lain (pemerintah sah) terpecah dalam orientasi, afiliasi, dan loyalitasnya terhadap kekuatan asing,” tegas Amer seperti dilaporkan Kantor Berita Saba nan dikelola Houthi.
Dia turut menegaskan kembali kesiapan pemerintah Houthi untuk menandatangani tahap pertama peta jalan perdamaian.
Washington belum menanggapi tuduhan al-Azzi, tetapi sebelumnya AS telah menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai perdamaian di Yaman.
Sebelumnya pada Minggu (5/1), Grundberg mengumumkan bahwa dia telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Oman di Muscat mengenai perkembangan krisis Yaman.
Kunjungan Grundberg ke Muscat dan Sanaa berjalan di tengah bentrok nan terus bersambung di provinsi Taiz, Yaman barat daya, antara pasukan pemerintah dan golongan Houthi nan menakut-nakuti berakhirnya jarak aktivitas militer selama dua tahun di seluruh Yaman.
(Anadolu/P-3)