BADAN Pengusahaan (BP) Batam bersiap diri dalam menyambut kehadiran investasi dari Apple. Perusahaan teknologi asal AS itu bakal membangun pabrik perangkat pencari AirTag dengan nilai investasi US$1 miliar (setara Rp16 triliun) di Batam.
"Pada prinsipnya BP Batam menyambut baik dan siap menindaklanjuti rencana investasi tersebut andaikan sudah ada info langsung kepada BP Batam," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler BP Batam, Ariastuty Sirait, Kamis (9/1).
Saat ini, katanya, pembahasan teknis tetap berjalan di tingkat pemerintah pusat, antara Apple dan kementerian terkait. BP Batam memandang krusial adanya koordinasi nan baik antara pemerintah pusat dan wilayah untuk memastikan kelancaran penerapan proyek itu.
BP Batam mengungkapkan optimismenya terhadap akibat positif nan bakal dihasilkan dari kehadiran akomodasi produksi Apple itu, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di Batam. Investasi itu juga diyakini bakal memperkuat posisi Batam sebagai pusat industri teknologi di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengumumkan kesepakatan awal dengan Apple nan bakal membangun akomodasi produksi AirTag di Batam nan ditargetkan bakal beraksi mulai 2026. Dari pabrik itu, Apple bakal memasok 65% kebutuhan AirTag global.
AirTag sendiri merupakan produk pencari peralatan inovatif dari Apple nan membantu pengguna menemukan barang-barang pribadi seperti kunci dan dompet.
"Pada intinya, mereka telah berkomitmen untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag senilai US$1 miliar," ungkap Rosan. (HK/E-2)