Universodelibros.com, Jakarta - Satu family tewas di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, pada 15 Desember 2024. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin di Tangerang mengungkap bahwa berasas hasil penyelidikan, diketahui bahwa motif kematian tiga orang dalam satu family tersebut mengenai utang pada pinjaman online alias pinjol.
Hasil lab digital forensik terhadap tiga telepon selular nan ada di rumah korban ialah AF (31 tahun. "Ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi pinjaman online, angsuran online, dan situs gambling online," ujarnya, Selasa, 7 Januari 2024 seperti dikutip dari Antara.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui sebelumnya, terdapat tiga orang dalam satu family di Kampung Poncol, RT 5/2, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur ditemukan meninggal bumi diduga bunuh diri pada Ahad, 15 Desember 2024. Dari satu keluarga, nan diduga melakukan bunuh diri itu terdiri dari suami berinisial AF (31 tahun), istri berinisial YL (28 tahun) dan anak AAH (3 tahun).
Tewasnya satu family tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, ada kasus-kasus nan menyebabkan satu family tewas. Apa saja?
1. Keluarga Tewas di Kalideres
Ditemukan empat jenazah di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 November 2022. Mereka nan sudah meregang nyawa adalah Rudyanto Gunawan (laki-laki 71 tahun), Renny Margaretha Gunawan (perempuan 68 tahun), Dian Febbyana Apsari Dewi (perempuan 42 tahun), dan Budyanto Gunawan (laki-laki 68 tahun).
Mereka ditemukan dalam keadaan membusuk dan diperkirakan meninggal sejak tiga pekan sebelum dievakuasi. Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Pasma Royce mengatakan kondisi tubuh mereka mengering dan otot-otot mengecil, serta tulang mulai terlihat.
Lambung mereka tidak terdapat sisa makanan. Namun tidak ditemukan tanda-tanda jejak kekerasan pada jenazah. "Jadi bisa diduga berasas dari pemeriksaan dari master labfor bahwa mayit ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena ditemukan juga dari otot-ototnya juga mengecil," ujarnya, Jumat, 11 November 2022.
2. Satu Keluarga Tewas Hirup Asap Genset
Satu family nan tinggal di rumah kontrakan Jalan Kayu Mas Selatan VI, Blok C, RT01/RW09 Pulogadung, Jakarta Timur ditemukan tewas pada Kamis, 2 Januari 2020 pukul 23.30. Mereka adalah pasangan suami istri Mahmudi, 35 tahun, Ayu Maryana Oktavia (29) dan kedua anaknya SAP (9) dan MK (5).
"Benar," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardian mengonfirmasi buletin tersebut, Jumat, 3 Januari 2020.
Kepala Kepolisian Sektor Pulogadung Komisaris Lindang Lumban mengatakan mayit satu family itu pertama kali ditemukan oleh kakak ipar Mahmudi, Imam Jumhari nan tinggal bertetangga dinding. Saksi memandang para korban dalam kondisi tertidur dengan darah nan mengalir dari mulut dan hidungnya. "Jadi diperkirakan lantaran menghirup C02, menghirup asap genset, jadi keracunan," ujar Lindang.
2. Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen
Satu family tewas lantaran terjun dari Apartemen Teluk Intan pada Maret 2024. Satu keluarga, nan terdiri dari empat orang, ialah ayah EA (50), ibu AIL, dan dua anak remaja, ialah anak laki-laki berinisial JWA (13) dan anak wanita berinisial JL (16), ditemukan tewas. Jasad empat orang nan ditemukan meninggal itu kemudian dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven. Pada Senin, 11 Maret 2024, abu satu family tersebut dilarung di Pantai Ancol atas permintaan keluarga.
3. Satu Keluarga Tersetrum
Empat orang penunggu rumah tewas tersetrum aliran listrik di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Ahad, 20 Maret 2022 sekitar pukul 18.00 WIB. Kejadian itu bermulai pada saat sang ibu sedang memandikan anaknya di bak mandi, tiba-tiba ada aliran listrik, nan pada dugaan awal berasal dari korsleting "shower" pemanas air.
Kemudian, ibu dan anak itu tersengat aliran listrik. Sang ibu kemudian berteriak minta tolong, lampau datang pengasuh bayi ke arah bunyi tersebut. Tak lama berselang, suami nan saat itu sedang makan juga bergegas mendatangi sumber suara. Namun justru keduanya juga ikut menjadi korban tersetrum. Satu family dan satu babysitter tersebut tewas di tempat.
Ikhsan Relibun, M. Yusuf Manurung, dan Yohanes Seo berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.