Batalnya Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto Coreng Kebebasan Berekspresi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Batalnya Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto Coreng Kebebasan Berekspresi ilustrasi.(MI/Seno)

DIREKTUR Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menanggapi ihwal batalnya secara tiba-tiba pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto berjudul “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan”. Menurutnya, Hak Asasi Manusia, setiap orang di semua negara, wajib dilindungi haknya, termasuk karya seni.

"Khusus untuk karya seni, di dalam literatur kewenangan asasi manusia itu disebut kebebasan artistik, kebebasan berkesenian. Karena dia kebebasan artistik, maka dia sebenarnya jauh dari ranah nan dibayangkan bagai alasan-alasan pembredelan," kata Usman dalam obrolan berjudul 'Seni Sebagai Medium Kritik Kekuasaan' di Jakarta, Minggu (22/12).

Usman mengatakan, pemberedelan karya seni sebagai ekspresi artistik pada umumnya terjadi di negara-negara totaliter. Atau setidak-tidaknya di negara otoriter.

"Ada tiga penyebab biasanya kenapa lukisan misalnya disensor di negara-negara otoriter. nan pertama, itu lantaran mengganggu stabilitas politik. nan kedua, lantaran mengganggu norma agama, dan nan ketiga, lantaran mengganggu norma sosial," imbuhnya.

Sebelumnya, Pameran tunggal Seniman, Yos Suprapto nan dijadwalkan dibuka di Galeri Nasional Indonesia pada 19 Desember lampau menuai pro dan kontra. Eksibisi tunggalnya berjudul Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan terpaksa ditunda.

Dilansir dari beragam sumber, Tanggal 17 Desember, Yos Suprapto menyebut Suwarno Wisetrotomo sebagai Kurator datang ke Galeri Nasional Indonesia, memandang lukisan nan sudah dipasang. Namun, dia memintanya lukisab berjudul Konoha 1 dan Konoha 2 untuk diturunkan.

Menurut Yos, Suwarno sebagai kurator sempat melaporkan perihal itu kepada Wamen Kebudayaan Giring Ganesha. Lukisan tersebut dinilai mengandung pornografi, akhirnya Yos menutup dua karya itu dengan kain sebai corak sensor.

Namun, pada 19 Desember 2024, sebelum pameran dibuka, Yos dipanggil kembali untuk rapat. Ia diminta untuk menurunkan tiga lukisan lainnya.

Yos merasa heran lantaran permintaan itu disampaikan beberapa jam sebelum pameran dibuka. Ia pun tidak setuju dengan permintaan tersebut.

Kondisi tersebut rupanya membikin pameran Yos tidak bisa digelar. Galeri Nasional menunda pembukaan pameran tersebut. (Van/I-2)