Banyak Pelatih Belanda Nganggur, Bung Towel Sebut Patrick Kluivert Opsi Terbaik Untuk Timnas Indonesia

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Universodelibros.com, Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly alias nan berkawan disapa Bung Towel, mengungkapkan analisisnya di kembali keputusan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memilih Patrick Kluivert sebagai ahli strategi Timnas Indonesia.

Dari pengamatan Bung Towel, Patrick Kluivert memang menjadi salah satu pembimbing nan saat ini tersedia untuk dikontrak PSSI. Dari sekian banyak generasi pembimbing di Negeri Kincir Angin, opsi nan memadai memang terbatas.

Nama-nama pembimbing dengan reputasi mentereng nan tersedia sebetulnya memang melimpah. Namun, sosok-sosok tersebut saat ini sudah terlalu uzur jika kudu turun tangan menangani Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.

“Kalau memandang pembimbing Belanda, generasinya Guus Hiddink kan sudah habis. Dick Advocaat juga habis. Berikutnya Bert van Marwijk, Louis van Gaal juga sudah ketuaan. Habis,” kata Bung Towel saat menjadi narasumber dalam aktivitas Dua Sisi.

“Generasi mana nan sebetulnya saat ini muncul? nan senior kan Ronald Koeman, Marco van Basten. Lalu, dalam pikiran saya tadinya jika ada sekarang generasi nan mau diambil kan ada Marc van Bommel. Tetapi kan belum tentu mau,” lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Generasi Patrick Kluivert

Menurut Tommy Welly, pembimbing asal Belanda nan paling masuk logika untuk direkrut PSSI memang berasal dari generasi Patrick Kluivert, meskipun publik selalu mempertimbangkan nama-nama nan lebih besar.

“Selanjutnya ada Phillip Cocu. Frank de Boer, ya tentu tinggal Ketum PSSI mau apa enggak. Dia kan juga pernah melatih di Inter Milan. Jadi, buat saya, agar menyingkirkan nama Frank de Boer,” ujarnya.

“Lalu ada Danny Blind dan sebagainya. Maka, memang generasi angkatannya Kluivert. Tetapi, jika saya lihat dari generasi Kluivert, apakah secara perseorangan dia bakal memuaskan lantaran dalam pikiran kita selalu mikirnya Ten Haag alias siapa,” imbuhnya.

Nama Lain Sulit Digoda

Saat ini, kata Bung Towel, memang ada beberapa pembimbing top dari Belanda, mulai dari Erick ten Hag nan baru saja didepak Manchester United hingga Arne Slot nan moncer berbareng Liverpool. Namun, nama-nama ini bakal susah digapai PSSI.

Mereka termasuk kluster pembimbing nan tetap aktif dan kategorinya 'Grade A'. Akhirnya, kata dia, Patrick Kluivert adalah opsi terakhir nan paling memungkinkan untuk situasi darurat nan dihadapi skuad Garuda.

“Selain Ten Haag, ada pula nan sekarang melatih Liverpool, Arne Slot. Namun kan mereka berada di etalase paling depan. Persoalannya, kita di tengah jalan tukar pelatih. Maka ada aspek ketersediaan,” katanya.

“Siapa nan paling available, nan paling bisa emergency situasi di Timnas Indonesia. Maka, selain Belanda, dipilihlah Patrick Kluivert adalah sosok nan dianggap bisa meredam suasana ruang ganti, terutama dalam kaitannya dengan pemain naturalisasi.”

Opsinya Memang Terbatas

Bung Towel mengakui, pilihan nan tersedia saat ini memang terbatas. Ada banyak pembimbing top asal Belanda nan tetap menganggur, tetapi mereka memang kurang tepat jika diminta mengasuh skuad Garuda.

“Frank Rijkaard saat pegang Barcelona ada Henk ten Cate. Saya pun memasukkan Henk ten Cate dalam pikiran saya, tetapi umurnya sudah 70 tahun. Kalau secara teknikal dia memang kuat, tetapi usianya sudah tua,” ujarnya.

“Dari tebakan saya, kudu menebak kluster pembimbing Belanda. Padahal sekarang opsinya terbatas. Ronald Koeman begitu-begitu saja. Frank de Boer juga begitu-begitu saja,” dia menambahkan.