LAPORAN Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng menyebutkan, satu orang dinyatakan lenyap dan satu rumah hanyut akibat banjir dan tanah longsor, nan terjadi di kabupaten nan jaraknya sekitar 150 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Banjir dan longsor Soppeng terjadi, Minggu (21/12) di 17 desa/kelurahan dari tujuh kecamatan di Soppeng, ialah Kecamatan Lalabata, Donri-donri, Ganra, Liliriaja, Marioriwawo, Lilirilau, dan Kecamatan Marioriawa.
Dampak musibah banjir, satu rumah hanyut, sementara 10 rumah lainnya terdampak longsor, dan satu orang dinyatakan lenyap dan belum ditemukan lantaran tertimbun longsor.
"Bukan hanya rumah nan terdampak banjir, akomodasi pendidikan, rumah ibadah, dan areal persawahan padi dan perkebunan jagung juga terdampak. Untuk jumlah tetap diinventarisir, termasuk pembersihan material di letak banjir dan longsor," sebut Shahrani, Kepala BPBD Soppeng.
Kabupaten soppeng merupakan wilayah daerah rawan musibah lantaran beberapa wilayah aliran sungai (DAS) melewati sejumlah sungai, seperti Sungai Lawo, Sungai Walennae, Sungai Pajalesang, Sungai Paddangeng, Sungai Sero, Sungai Langkemme.
Banjir dan tanah longsor terjadi, akibat hujan dengan intensitas deras terjadi terus menerus sejak Kamis (19/12). "Sungai-sungai nan ada di Soppeng itu pun meluap sehingga menimbulkan banjir di beberapa kecamatan dan akibat hujan deras terjadi tanah longsor di Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata," ungkap Shahrani.
Sayap Bending di Tinco sekitar 8 Meter amblas terbawa arus air sungai, tanggul Sungai Kaca jebol sekitar 25 meter, kemudian jembatan gantung penghubung Desa Soga-Desa Mariorilau hanyut terbawa arus.
"Penanganan darurat telah dilaksanakan secara terkoordinasi antara Pemerintah Kabupaten Soppeng berbareng Tim Reaksi Cepat (TRC) PB BPBD Kabupaten Soppeng berbareng lembaga terkait, TNI, Polri, Pihak Swasta, Relawan, dan masyarakat dengan mengumpulkan info wilayah nan terdampak banjir," seru Shahrani.
Ada pun upaya nan telah dilakukan di letak bencana, ialah melakukan pembersihan sampah di letak banjir agar aliran sungai segera lancar kembali. Melakukan gotong royong dengan masyarakat untuk pembersihan material tanah nan menghalangi jalan akibat longsor. (Z-9)