Banjir Dan Longsor Dominasi Kejadian Bencana Sepanjang 2024

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Banjir dan Longsor Dominasi Kejadian Bencana Sepanjang 2024 Sejumlah visitor mancanegara melangkah menerobos banjir di area Legian, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (21/12/2024).(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jenis musibah hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor hingga cuaca ekstrem adalah nan mendominasi dari 5.593 kejadian musibah nan melanda Indonesia sepanjang tahun 2024.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konvensi pers nan digelar secara daring di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa secara keseluruhan untuk musibah banjir ada sebanyak 2.284 kejadian, tanah longsor sebanyak 933 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 1.432 kali kejadian, dan selebihnya adalah gempa bumi, erupsi gunung api, kebakaran rimba dan lahan (karhutla), kekeringan, dan gelombang pasang hingga abrasi.

"BNPB berbareng kementerian-lembaga mengenai melakukan langkah terintegrasi dari hulu-hilir secara komprehensif mendampingi pemerintah wilayah dalam menangani akibat bencana, dan dari kejadian ini penanggulangannya juga ada nan dilakukan secara bisa oleh pemerintah daerah," katanya.

Menurut dia, peristiwa musibah banjir, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem ini terjadi dipicu oleh tingginnya intensitas hujan nan mengguyur secara merata di Indonesia, dan kian diperparah oleh masifnya alih kegunaan rimba alias lahan terbuka hijau hingga tidak beroperasinya sistem saluran pembuangan air.

Oleh lantaran itu akibat nan ditimbulkan akibat musibah hidrometeorologi tersebut kepada masyarakat pun tergolong besar. BNPB mengiventarisasi secara keseluruhan korban akibat banjir ada sebanyak 5,7 juta orang, dan untuk tanah longsor sebanyak 71 ribu orang, begitupun untuk cuaca ekstrem nan merata nyaris di seluruh daerah.

"Sepanjang 2024 ada 400-an orang penduduk meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dibandingkan gelombang kejadian musibah 2023 nan berjumlah 200-an orang meninggal dunia," kata dia.

Abdul menjabarkan bahwa peristiwa musibah nan menelan korban jiwa paling banyak terjadi pada bulan Maret, Mei, dan November. Pihaknya mencatat pada bulan Maret akibat banjir dan tanah longsor totalnya ada sebanyak 45 orang meninggal bumi di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Kabupaten Kudus Jawa Tengah, dan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

Pada bulan Mei 2024 total ada sebanyak 76 orang meninggal bumi akibat banjir, tanah longsor di Kabupaten Tanah Datar-Agam Sumatera Barat, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan. Kemudian pada bulan November total 40 orang meninggal bumi di Kabupaten Karo - Deli Serdang di Sumatera Utara, dan Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan.

"Berkat koordinasi nan baik antara pemerintah pusat dalam perihal ini BNPB dan kementerian/lembaga mengenai dengan pemerintah wilayah maka mulai dari fase tanggap darurat bencana-fase rehabilitasi dan rekonstruksi semua bisa sigap diatasi demi mempercepat pemulihan sosial-ekonomi masyarakat," ujarnya. (Ant/Z-6)