BANJIR bandang melanda beberapa kecamatan di wilayah Maros, khususnya di wilayah pegunungan ialah Kecamatan Mallawa, Camba, dan Cendrana. Kecamatan Camba menjadi salah satu nan paling parah terdampak, kerusakan cukup luas terjadi di Desa Cendrana dan Mattirodeceng.
Sementara tanah longsor terjadi di beberapa titik, termasuk di Cendrana dan Mallawa nan sempat memutus akses jalan antardesa dan kecamatan. Beruntung, perangkat berat dari balai jalan nan standby di letak dapat segera menangani masalah tersebut, sehingga akses kembali terbuka dengan cepat. Meski demikian, upaya pemulihan tetap terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Towadeng mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Kemudian menyebabkan aliran sungai meluap dan menggenangi permukiman warga.
"Sekitar 300 kepala family (KK) dilaporkan terdampak akibat musibah ini. Hanya saja, info kerugian dan jumlah rumah nan hanyut belum dapat dirilis secara resmi, akibat materiil nan dialami penduduk cukup besar. Terlebih lagi, banyak penduduk nan baru saja panen padi, namun hasil panen mereka sekarang terendam lumpur dan tidak dapat diselamatkan," kata Towadeng.
Saat ini, air sudah berangsur surut, meski hujan tetap terus mengguyur. Korban jiwa pun tidak ada mengenai kejadian ini, masyarakat sudah mempunyai pengalaman sehingga sigap ketika mendapati musibah ini.
"Saat air mulai naik, penduduk segera meninggalkan rumah dan mencari tempat nan lebih tinggi," ungkap Towadeng, Minggu (22/12).
Kondisi terkini di lapangan, lanjutnya, tim pemindahan tetap bekerja keras menyelamatkan family nan terisolir akibat banjir. Penggunaan perahu karet menjadi solusi untuk mengangkut penduduk ke tempat nan lebih aman. Beberapa penduduk telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara, seperti masjid dan panti didikan nan terletak di letak lebih tinggi. Ini menjadi langkah krusial untuk memastikan keselamatan mereka selama situasi darurat ini.
BPBD Maros pun telah menyalurkan support logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk nan terdampak. "Bantuan nan diberikan seperti terpal, mie instan, ikan kaleng, peralatan untuk bayi, dan susu. Sementara untuk kebutuhan selanjutnya, Dinas Sosial bakal mengambil alih penanganan dan pengedaran support kepada masyarakat nan membutuhkan," tutur Towadeng.
Saat ini, tim tetap melakukan inventarisasi kerusakan nan terjadi di beberapa titik. Proses ini krusial untuk mengetahui sejauh mana akibat musibah dan merencanakan langkah-langkah pemulihan nan diperlukan. Masyarakat diharapkan tetap bersabar dan saling membantu dalam menghadapi situasi sulit. Tidak hanya permukiman dan akses jalan terputus akibat banjir dan tanah longsor, tempat wisata Air Terjun Bantimurung juga ditutup lantaran air meluap di letak wisata.(M-2)