UNIVERSITAS Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyambut 2025 dengan mengambil langkah strategis melalui perpaduan Fakultas Teknik dan Fakultas Teknobiologi menjadi School of Bioscience, Technology, and Innovation. Upaya strategis ini secara resmi dilakukan sejak 1 Januari 2025, dan secara seremonial diresmikan bertepatan dengan pelantikan dekan dan jajarannya di Kampus BSD, Unika Atma Jaya.
“Mengawali 2025, Unika Atma Jaya mengambil langkah strategis nan merupakan bentuk kerjasama lintas disiplin pengetahuan dan sinergi nan menjadi dasar inovasi, pengembangan pendidikan tinggi, dan pengetahuan pengetahuan secara unik dalam rumpun pengetahuan bioscience and Technology di Unika Atma Jaya. Upaya ini juga menjadi bagian strategi pengembangan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan nan berbobot dan berdampak,” ujar Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Yuda Turana, Kamis (9/1).
Dengan perpaduan kedua fakultas ini, Unika Atma Jaya menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan tinggi nan inovatif dan relevan dalam menjawab tantangan zaman, secara unik pada pengetahuan bioscience dan technology.
Hal ini juga menjadi upaya universitas dalam menciptakan lingkungan pembelajaran nan holistik sehingga bisa semakin memberikan daya guna keberdampakan bagi dunia.
“Keputusan nan diambil tentu telah melalui beragam perencanaan, proses evaluasi, brand research, dan beragam pertimbangan lainnya. Kami percaya, dengan kehadiran School of Bioscience, Technology, and Innovation dapat menjadi semangat baru bagi Unika Atma Jaya untuk semakin maju serta menghasilkan lulusan nan berbobot dan berakibat bagi masyarakat,” jelas Yuda Turana.
School of Bioscience, Technology, and Innovation juga merupakan upaya universitas untuk melakukan rebranding kampus BSD sebagai kampus Bioscience and Technology.
Fokus ini dilakukan untuk memberikan pendekatan kepada masyarakat bahwa kampus BSD Unika Atma Jaya mendukung proses pembelajaran mahasiswa, tanggap atas berkembangnya teknologi saat ini dan menjawab kebutuhan penemuan nan berfaedah bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
"Sinergi ini bakal memberikan faedah besar bagi bumi pendidikan tinggi dalam menghasilkan riset, kolaborasi, dan penemuan nan berakibat di masa depan. Perpaduan dua fakultas menjadi satu ialah SBTI merupakan bentuk sinergi lintas disiplin pengetahuan untuk menjadi pusat pendidikan dan penelitian nan unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Plt. Dekan School of Bioscience, Technology, and Innovation, Prof. Djoko Setyanto. (H-2)