Badan Geologi Rekomendasikan Larangan Pendakian Marapi Saat Nataru

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
Badan Geologi Rekomendasikan Larangan Pendakian Marapi saat Nataru Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (7/7).(ANTARA/IGGOY EL FITRA)

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan larangan pendakian Gunung Marapi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL), nan terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

"Badan Geologi lewat Pos Pengamatan Gunung Api Marapi mengingatkan agar tidak ada pendakian Gunung Marapi pada libur Natal dan tahun baru lantaran tetap berstatus waspada," kata Petugas Pengamatan Gunung Api(PGA) Gunung Marapi Ahmad Rifandi di Padang, Minggu.

Saat ini gunung api nan secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut berstatus Level II alias waspada. Artinya, merujuk rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), warga, pengunjung,  alias wisatawan dilarang memasuki dan berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung api ialah Kawah Verbeek.

"PGA meminta agar masyarakat menjaga jarak kondusif ialah tiga kilometer dari Kawah Verbeek. Imbauan ini diharapkan menjadi perhatian bersama agar tidak ada lagi korban dari erupsi Gunung Marapi," katanya.

Sama halnya dengan PGA, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar terus memasifkan pengawasan terhadap pendaki liar ke Gunung Marapi, Gunung Tandikek, Gunung Sago, dan Gunung Singgalang menjelang libur Nataru.

"BKSDA menyiapkan petugas nan bakal melakukan pemantauan agar tidak ada pendaki nan menaiki gunung tersebut saat libur Natal dan tahun baru," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar Dian Indriati.

Mengingat cukup banyaknya pintu masuk menuju Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Tandikek, BKSDA bakal bekerja sama dengan masyarakat dan personel bintara pembina desa alias Babinsa setempat untuk mengawasinya.

Selain itu, BKSDA Sumbar juga bakal bekerja sama dengan pemerintah nagari alias desa setempat agar turut membantu mengawasi pendaki-pendaki liar nan mencoba naik saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (Ant/Z-6)