ISLAM memuliakan kedudukan seorang ibu dan perempuan. Padahal banyak tradisi masyarakat sebelumnya nan merendahkan seorang ibu dan perempuan. Dorongan memuliakan ibu terdapat di banyak ayat dalam Al-Qur'an.
Perintah memuliakan ibu dalam Al-Qur'an disampaikan secara tersurat dan tersirat. Ada perintah nan langsung tertuju kepada ibu dan ada nan lewat doa para nabi.
Apa saja ayat-ayat Al-Qur'an tentang kemuliaan seorang ibu? Berikut penjelasannya.
1. Saat mengandung, ibu dalam kondisi lemah nan bertambah.
Al-Qur'an menggambarkan kondisi ibu nan mengandung dalam kondisi lemah nan terus bertambah. Karena itu, Allah memerintahkan manusia untuk melakukan baik kepada orangtua, terutama ibu. Keterangan ini terdapat di surat Luqman ayat 14.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar melakukan baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah nan bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Baca juga : Tafsir Ali Imran 19: Islam Diridai Allah dan Agama para Nabi
2. Ibu nan mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak.
Al-Qur'an Surat Al-Ahqaf ayat 15 menggambarkan peran ibu dari fase mengandung, melahirkan, menyusui, hingga menyapihnya. Karena jasa seorang ibu nan tidak mungkin dapat dibalas anak, Allah mengajarkan kita agar senantiasa mendoakan orangtua.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar melakukan baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga andaikan dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah saya petunjuk agar saya dapat mensyukuri nikmat-Mu nan telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar saya dapat melakukan amal nan Engkau ridai; dan berilah saya kebaikan nan bakal mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya saya bertobat kepada Engkau dan sungguh, saya termasuk orang muslim.
Setelah menyebut kata walidain nan berfaedah kedua orangtua, Al-Qur'an menyebut kata umm untuk memberikan penegasan kepada sosok ibu. Bahkan penghormatan kepada ibu tiga tingkat lebih tinggi dibanding ayah. Soalnya, ibu bersusah payah mengandung, menyusui, hingga menyapih anak sampai dua tahun.
3. Kedudukan orangtua nomor dua setelah Allah dan jangan berbicara ah.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 23, kita diperintahkan melakukan baik kepada kedua orangtua setelah perintah hanya menyembah Allah.
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar Anda jangan menyembah selain Dia dan hendaklah Anda melakukan baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya alias kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah Anda mengatakan kepada kedua perkataan 'ah' dan janganlah Anda membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan nan mulia.
4. Rendahkan diri kepada orangtua dan mendoakan.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 24, kita diajarkan lagi angan untuk kedua orangtua.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik saya waktu kecil.
5. Pelajaran dari istri Imran.
Dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 35-36 diceritakan tentang kisah mulia dari istri Imran nan meminta kepada Allah agar diberikan keturunan. Selain memohon keturunan, istri Imran juga mendoakan sang anak dan cucunya dilindungi dari setan.
. إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya saya bernazar kepada-Mu, apa (janin) nan dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba nan mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah nan Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Maka ketika melahirkannya, dia berkata, "Ya Tuhanku, saya telah melahirkan anak perempuan." Padahal Allah lebih tahu nan dia lahirkan dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Dan saya memberinya nama Maryam dan saya minta perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan nan terkutuk."
6. Pelajaran dari istri Firaun dan ibu Nabi Musa.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Qashash ayat 9-13 digambarkan sosok dua wanita beragama ialah istri Firaun dan ibu Nabi Musa.
. وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ . وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . وَقَالَتْ لِأُخْتِهِ قُصِّيهِ ۖ فَبَصُرَتْ بِهِ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ . وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ . فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah Anda membunuhnya, mudah-mudahan dia berfaedah kepada kita alias kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari.
Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, nyaris saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang nan beragama (kepada janji Allah).
Dan dia (ibunya Musa) berbicara kepada kerabat wanita Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka terlihat olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.
Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan nan mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah saya tunjukkan kepadamu, family nan bakal memeliharanya untukmu dan mereka dapat bertindak baik padanya?"
Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak berduka hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.
7. Pelajaran tentang Nabi Isa dan ibundanya.
Dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 32, Nabi Isa menyampaikan bahwa dirinya berkhidmat kepada ibundanya, Siti Maryam.
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
Dan berkhidmat kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan saya seorang nan sombong lagi celaka.
8. Doa Nabi Sulaiman untuk orangtua.
Dalam Al-Qur'an Surat An-Naml ayat 19, Nabi Sulaiman bermohon untuk orangtuanya.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Wahai Tuhanku, berilah petunjuk kepadaku agar saya berterima kasih atas nikmat nan telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar saya dapat melakukan kebaikan perbuatan nan Engkau ridai. Masukkanlah saya dengan rahmat-Mu di antara hamba-hamba-Mu nan saleh.
Itulah perintah Al-Qur'an agar kita selalu menghormati orangtua, terutama ibu. Semoga bermanfaat. (Z-2)