Asosiasi Buruh Sebut 7 Ribu Pekerja Kena Phk Sepanjang 2024

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
Asosiasi Buruh Sebut 7 Ribu Pekerja Kena PHK Sepanjang 2024 Warga melangkah sepulang bekerja di area Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 59.764 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 24 Oktober 2024.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mengungkapkan sekitar 7 ribu orang terkena pemutusan hubungan  kerja (PHK) di beberapa sektor industri, seperti rumah sakit, keamanan, telekomunikasi, jalan tol, ritel, dan perbankan selama 2024.

"Yang pertama, sektor industri rumah sakit. Rumah Sakit Haji Jakarta itu nan di-PHK itu kurang lebih ada sekitar nyaris enam ratusan orang lantaran ada semacam ambil alih kepengelolaan dan kepemilikan juga," ucap Mirah saat dihubungi, Senin (30/12).
 
Di sektor ritel, lanjut Mirah, tercatat 500 pekerja nan ada di sektor tersebut kena PHK selama 2024. Kemudian sektor jasa keamanan, seribu orang terkena PHK.

"Dari sektor telekomunikasi, dari Januari 2014, sekitar nyaris tiga ribuan orang. Kemudian dari sektor perbankan, dari 2015 sudah mulai sudah mulai PHK. Jadi mereka memang tiap tahunnya pasti ada nan di-PHK. Lalau dari sisi total, kurang lebih nyaris sekitar tujuh ribuan orang kena PHK," jelasnya.

Kemudian di sektor jalan tol, di 2024 ada nyaris seribu orang nan terkena PHK lantaran penggunaan teknologi sistem otomatisasi.

Ia pun mengungkapkan beragam macam aspek nan menjadi penyebab PHK. Di sektor ritel misalnya, PHK bisa terjadi lantaran daya beli masyarakat nan melemah di tahun ini.

"Jadi toko banyak nan tutup lantaran bergesernya perilaku masyarakat Indonesia ke shopping online. Kemudian daya beli rendah lantaran memang pendapatan masyarakat kita juga rendah ya," bebernya.
 
Mirah menilai penurunan daya beli masyarakat mulai terjadi saat pandemi covid-19 nan melanda pada 2020 lalu. (Fal/E-2)