ARYNA Sabalenka mengaku pernah berpikir untuk berakhir bermain tenis, tiga tahun lalu, ketika dia mengalami kesulitan dengan servisnya lantaran sering kali melakukan kesalahan ganda.
Namun, dia segera menyadari sesuatu nan terus membentuk langkah pandangnya terhadap dirinya sendiri dan kariernya setelah mengatasi tantangan tersebut.
"Saya menyadari bahwa saya sangat mencintai olahraga ini dan ada begitu banyak perihal di kembali layar nan tidak dapat saya tinggalkan," kata Sabalenka dalam wawancara dengan Harper's Bazaar Australia, dikutip dari WTA, Rabu (8/1).
"Saya kudu tetap kuat dan mencoba sekali lagi, mencoba perihal lain untuk mencari tahu masalah saya, dan saya pikir itulah titik kembali bagi saya dalam pekerjaan saya," lanjut petenis Belarus itu.
Kini, berada di puncak bumi -- dan tidak terkalahkan di awal musim setelah dia meraih gelar di arena pembuka musim WTA 500 di Brisbane -- Sabalenka menemukan kejelasan dirinya di bumi tenis.
Sabalenka juga menekankan pentingnya family dan menyinggung pernah mengalami kemunduran, termasuk ketika dia kehilangan ayahnya, Sergey, nan memperkenalkannya dengan tenis, pada 2019.
"Saat Anda mencapai level tinggi, itu pasti memerlukan banyak kerja mental," ujar Sabalenka.
"Anda kudu terus mengingatkan diri sendiri bahwa Anda cukup kuat. Anda tidak perlu bersikap keras pada diri sendiri, dan Anda tidak perlu menangis, tetapi Anda kudu memahami bahwa apa pun nan Anda alami, Anda kudu menjalaninya."
"Selalu ada argumen untuk segala perihal dalam hidup. Anda hanya kudu menjalaninya dengan kekuatan. Nanti, Anda bakal mengerti kenapa Anda kudu menghadapi semua tantangan itu," imbuh petenis berumur 26 tahun itu.
Sabalenka tengah bersiap untuk memulai perjalanan meraih gelar Australia Terbuka ketiga berturut-turut -- dengan angan menjadi petenis putri pertama nan mencapai prestasi itu dalam tempo nyaris 30 tahun.
"Jika seseorang memandang saya dan berpikir, 'Ia melakukannya, dan dia kuat, dan saya kudu melakukan perihal nan sama dan saya dapat melewatinya,' saya bakal sangat senang," tegas Sabalenka.
"Saya mau menginspirasi orang lain untuk menjadi kuat dan tidak pernah menyerah," tambahnya.
Sabalenka tampil di sampul majalah fesyen tersebut menjelang turnamen Grand Slam pertama tahun ini, menyusul bintang tenis lainnya, Anna Kalinskaya dan Naomi Osaka.
Dalam pengambilan gambar sampul majalah tersebut, Sabalenka tampil kegemerlapan mengenakan merek-merek mewah, seperti Gucci, Hermes, Ralph Lauren, dan Tiffany. (Ant/Z-1)