MANTAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan bahwa sanksi terhadap anak semestinya mempunyai unsur pendisiplinan. Hal ini dikatakan untuk menanggapi kasus anak nan dihukum duduk di lantai lantaran belum bayar SPP di Medan, Sumatera Utara.
“Semua nan sifatnya hukuman terhadap anak, pelajar, itu kudu mempunyai unsur pendisiplinan,” kata Anies Baswedan kepada Awak Media di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/1).
Menurut dia, hukuman nan diberikan kepada anak juga kudu memenuhi unsur pembelajaran dan berkarakter positif serta tidak mengandung unsur kekerasan.
“Pendisiplinan itu kudu mempunyai unsur pembelajaran. Kalau tidak ada unsur pembelajaran, itu hanya memuaskan orang nan memberikan hukuman alias memberikan kedisiplinan,” ungkap Anies.
Selain itu, Anies menekankan bahwa upaya pendisiplinan terhadap anak bermaksud ditujukan untuk mengembalikan anak kepada hal-hal nan betul dengan langkah nan edukatif.
“Tindakan pendisiplinan kudu tujuannya adalah untuk mengembalikan kepada langkah nan betul dengan cara-cara nan edukatif,” jelasnya.
Sebelumnya M (10), siswa kelas 4 SD anak tukang gedung di Kota Medan, Sumatera Utara, kudu belajar di lantai setelah disuruh wali kelasnya lantaran menunggak duit sekolah selama 3 bulan. Momen ini terekam kamera dan videonya bikin gempar masyarakat.
Dalam video nan dilihat, Jumat (10/1/2025), terlihat siswa SD duduk di lantai dalam ruangan kelas. Kemudian perekam video nan rupanya orang tua siswa itu mempertanyakan perihal tersebut kepada wali kelas nan saat itu sedang berada di kelas. (Dev/M-3)