ANGGOTA Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Sulistyowati meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi Islamic Ecomonics and Finance setelah mempertahankan disertasinya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trisakti. Sulistyowati sukses mempertahankan disertasinya nan berjudul Peran Badan Pengelola Keuangan Haji terhadap Dana Kelolaan Haji yang berkelanjutan di Indonesia melalui Pendekatan Model Sistem Dinamis.
"BPKH memegang peran vital dalam keberlanjutan pembiayaan haji dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman strategis bagi pemerintah serta pengelola biaya untuk menghadapi tantangan ke depan," kata Sulistyowati sebagaimana dilansir dari Antara, Sabtu (11/1).
Ia menggunakan model sistem bergerak untuk menganalisis pengaruh beragam variabel ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, suku bunga, dan indeks saham syariah terhadap biaya kelolaan BPKH. Analisis tersebut menunjukkan aspek ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga, dan inflasi, serta performa pasar modal syariah mempunyai pengaruh nan signifikan terhadap biaya kelolaan haji BPKH.
"Selain itu, pengelolaan biaya nan efektif juga krusial bagi keberlanjutan BPKH," kata dia.
Berdasarkan temuan tersebut, Sulistyowati merekomendasikan beberapa langkah strategis. Pertama, pentingnya revisi UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji guna memungkinkan langkah-langkah investasi nan lebih moderat dan berorientasi pada keberlanjutan serta mengakomodasi dinamika ekonomi global.
Kedua, pemerintah diharapkan dapat membikin kebijakan nan dapat menjaga pentingnya keberlanjutan biaya kelolaan BPKH dalam penetapan besaran pengedaran nilai manfaat.
"Dengan begitu pengedaran nilai faedah dapat lebih setara pembagiannya untuk jamaah tunggu dan jamaah berangkat," kata dia.
Ia berambisi penelitian ini memberikan kontribusi krusial dalam pengembangan kebijakan pengelolaan finansial haji nan lebih efektif dan berkelanjutan.
"Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemerintah, BPKH, dan para pemangku kepentingan terkait," kata dia. Sidang terbuka promosi Doktor berjalan di Ruang Auditorium Kampus A, Universitas Trisakti Jakarta dan dipimpin oleh Profesor Yolanda Masnita Siagian sebagai Ketua Tim Penguji. (J-3)