Anak Anda Terkena Hmpv? Ini Yang Harus Orangtua Waspadai

Sedang Trending 5 hari yang lalu
Anak Anda Terkena HMPV? Ini nan Harus Orangtua Waspadai Ilustrasi(Freepik)

DOKTER ahli anak konsultan respirologi dari RSUP Persahabatan  Tjatur Kuat Sagoro mengungkapkan terdapat sejumlah perihal nan perlu diwaspadai orangtua saat Human metapneumovirus (HMPV) menyerang anak mereka.

"Apabila ditemukan seperti ini kita perlu waspada dan perlu membawa anak ke rumah sakit," kata Tjatur dalam obrolan daring, dikutip Minggu (12/1).

Tjatur mengatakan perihal pertama nan patut diwaspadai orangtua adalah ketika anak merasa gelisah, tidak ceria seperti sebelumnya, dan tidur
tidak lelap.

Hal selanjutnya ialah terjadi sesak napas, adanya napas cuping, retraksi suprasternal dan intercostal. Menurut Tjatur, sesak napas pada anak berbeda dengan orang dewasa dalam perihal frekuensinya.

Pada bayi usia 0-2 bulan, napas dibilang sigap andaikan tarikannya lebih dari 60 kali per menit. Kemudian pada anak usia 2 bulan sampai 1 tahun dinyatakan sigap jika nafasnya lebih dari 50 kali per menit dan begitu seterusnya.

Tjatur melanjutkan, unik pada bayi, perihal nan perlu diwaspadai andaikan minum tidak lenyap seperti biasa dan mudah melepaskan hisapan.

"Kalau dia minum ASI alias susu ya, itu minum lepas, minum lepas, itu kudu waspada," katanya.

Kondisi lain nan dia sebutkan ialah jika anak digendong, detakan jantung terasa lebih sigap dan anak tidak mau bermain seperti biasa.

Menurutnya, penularan jangkitan HMPV pada anak melalui percikan napas (droplet), dengan masa inkubasi berkisar antara tiga sampai lima hari meskipun dapat bervariasi antarindividu.

Gejalanya pada anak berupa batuk, pilek, demam, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

Adapun pengobatan untuk jangkitan HMPV berkarakter suportif ialah konsentrasi pada penanganan indikasi nan timbul seperti antipiretik, oksigenasi dan terapi cairan.

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian jangkitan HMPV.

Oleh karena itu, Tjatur merekomendasikan pada seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah hingga tempat umum juga banget krusial agar anak terlindungi dari penularan. (Ant/Z-1)