8 Keberhasilan Pis, Urat Nadi Energi Yang Jadi Kebanggaan Indonesia

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

INFO NASIONAL - Di kembali daya nan menggerakkan aktivitas sehari-hari jutaan masyarakat Indonesia, PT Pertamina International Shipping (PIS) berkedudukan sebagai urat nadi nan tak terlihat namun sangat vital.

Mengelola 700 armada kapal, 300 diantaranya adalah kapal tanker, ditambah juga terminal penyimpanan, dan pengedaran daya berbasis laut, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina sekarang telah menginjak usia 8 tahun. Memastikan aliran daya terus melangkah tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur daya nan menggerakkan perekonomian bangsa.

Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO PIS Yoki Firnandi, mengatakan, PIS terus membuktikan perannya sebagai motor utama pikulan daya nasional melalui beragam pencapaian monumental. "Salah satunya adalah capaian di mana Pertamina Group sekarang sukses mempunyai lebih dari 100 armada tanker milik," kata dia, Senin, 23 Desember 2024.

Tidak hanya menjadi tulang punggung pikulan laut dalam negeri, PIS juga terus kembangkan layar untuk harumkan nama Indonesia di lautan dunia. “Kesuksesan PIS tak lepas berkah kerja keras seluruh Perwira, kru dan support serta sinergi Pertamina Group," ujar Yoki.

Berikut adalah capaian PIS, nan menembus alam dunia:

1. Dukung Ketahanan Energi Nasional, Angkut Miliaran Liter Energi ke Penjuru Negeri

Sebagai urat nadi virtual daya nasional, PIS mengangkut lebih dari 161 miliar liter daya berupa BBM dan LPG dalam setahun dengan total 20.000 kali pengangkutan dari timur hingga barat Indonesia. PIS juga menjadi bagian rantai pengedaran daya nasional melalui 6 terminal di bawah PT Pertamina Energy Terminal (PET), nan sekarang menampung 922.000 kiloliter BBM dan 284.500 metrik ton LPG. 

Melalui LPG Terminal Tanjung Sekong, PIS sukses melayani 40 persen pasokan LPG nasional. Kelancaran pengedaran daya juga tak lepas dari 402 kapal pendukung PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Secara keseluruhan, PIS mengelola lebih dari 700 armada kapal, dengan 106 kapal milik nan diawaki sekitar 10.000 pelaut andal.

2. Penguatan Armada Berstandar Internasional dan Ramah Lingkungan

Untuk meningkatkan keandalan dalam pikulan daya nasional dan ekspansi bisnis, PIS menambah 11 armada tanker selama 2024. Meliputi tanker-tanker pengangkut gas raksasa, termasuk 4 kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) ialah Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

Penambahan unit-unit tanker baru ini tentu membikin rata-rata usia armada kian prima. Saat ini terdapat sebanyak 419 tanker VLGC nan berlayar di seluruh bumi berumur 10,08 tahun. Dengan penambahan unit-unit baru tahun ini, PIS sekarang mempunyai tujuh tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun.

Dari 106 kapal milik PIS, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beraksi di perairan regional unik dan internasional. PIS juga mempunyai rekor zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman. Pencapaian tersebut merupakan buah transformasi perusahaan dan ekspansi upaya nan terus dilakukan tanpa mengurangi sedikit pun aspek kesejahteraan para pelaut.

3. Pertumbuhan Bisnis Signifikan

Pada laporan keahlian semester I 2024, PIS membukukan untung sebesar US$ 280,9 juta, naik 103 persen dibanding periode serupa di tahun lampau nan berada di nomor US$ 138,5 juta. Perolehan untung hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP tahun 2024, nan ditargetkan mencapai US$ 267,1 juta hingga akhir tahun ini.

Kenaikan untung ini didorong oleh kenaikan pendapatan. Selama pertengahan tahun pertama ini, PIS meraup pendapatan US$ 1,72 miliar. Begitu pula dengan EBITDA, nan juga tercatat naik 28 persen dari US$ 458,4 juta di semester pertama tahun lampau menjadi US$ 587,5 juta. 

"Tentunya kami optimistis bakal mencetak keahlian positif di akhir tahun 2024, berkah pertumbuhan upaya nan luar biasa. Harapannya, semangat ini bakal bersambung di tahun depan untuk hasil nan lebih luar biasa," kata Yoki. 

4. Memperluas Jenis Kargo

Diversifikasi jenis kargo menjadi salah satu jurus PIS dalam menatap lanskap upaya di masa depan. Membaca kesempatan tersebut, PIS tengah meningkatkan presentasi kargo hijau dalam keseluruhan operasi bisnisnya. Sebagai catatan, PIS telah menargetkan pendapatan dari upaya hijau naik menjadi 34 persen terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan.

Strategi PIS untuk meningkatkan kontribusi upaya hijau adalah melalui pasar bahan bakar hijau, ialah LNG, LPG, amonia, hingga kargo petrokimia seperti bitumen, metanol, serta soda kaustik. Perusahaan juga dalam proses mengkaji potensi pengangkutan komoditas dry bulk untuk memperluas diversifikasinya.

5. Harumkan Indonesia di Pentas Dunia

Di 2024 ini, PIS sukses memperluas porsi pasar non-captive hingga mencapai 19,2 persen. Capaian tersebut tak lepas dari strategi perusahaan dalam diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa. Untuk memuluskan upaya tersebut, saat ini PIS telah mempunyai tiga instansi perwakilan di Singapura (PIS Asia Pacific), Dubai (PIS Middle East), dan London (PIS Europe).

Letak ketiga instansi perwakilan nan berada di titik-titik strategis diharapkan dapat meningkatkan jaringan dan rute internasional PIS. Hingga saat ini, 60 unit armada milik PIS telah berlayar ke 65 rute internasional.

6. Langkah Nyata Menuju Nol Karbon 2060

PIS menargetkan penurunan emisi CO2 nan dihasilkan dari operasional perusahaan hingga 32 persen pada 2034. Untuk mendukung realisasi sasaran tersebut, PIS menerapkan sejumlah penemuan unik untuk mengurangi emisi karbon dalam seluruh lini bisnis. Salah satu langkah utama adalah modernisasi armada, dengan menghadirkan 7 buah kapal Very Large Gas Carrier (VLGC). 

Kapal tanker raksasa berteknologi bahan bakar dobel (dual-fuel) ini merupakan tanker rendah emisi nan pertama di Indonesia, untuk mendorong transisi energi. Hingga Oktober 2024 PIS telah sukses mereduksi 41,4 kiloton CO2e, melewati sasaran tahun ini perusahaan menargetkan 29 ktCO2.

PIS juga baru saja mendapatkan rating ESG dari MSCI dengan skor BBB untuk kategori oil and gas transportation. Skor BBB ini merupakan skor terbaik nan pernah dicapai di sektor industri shipping nasional saat ini.

7. Siapkan Terminal Energi Masa Depan

Terminal Tanjung Sekong nan berlokasi di Cilegon, Banten, merupakan bentuk visi PIS dalam menjaga suplai daya nasional. Terminal ini bisa menyediakan sekitar 40 persen kebutuhan LPG di bawah pengelolaan PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak upaya dari PIS. Didukung teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operation System (DIOS), dan penggunaan listrik tenaga surya, terminal ini beraksi sebagai terminal hijau nan terintegrasi.

PIS menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kontribusi terhadap upaya hijau melalui kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Terminal Kalibaru, Jakarta Utara. Proyek ini menjadi tonggak sejarah baru pengembangan prasarana daya ramah lingkungan di Indonesia.

8. Kebermanfaatan untuk Lautan dan Masyarakat Indonesia

Melalui payung program BerSEAnergi untuk Laut, PIS merealisasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam melindungi laut dan membantu membangun kehidupan nan berkepanjangan bagi masyarakat dan organisasi pesisir.

Program ini mencakup aktivitas mulai dari pendidikan literasi bagi anak usia sekolah nan berjudul LiteraSEA, pemberdayaan dan peningkatan kesehatan masyarakat pesisir, coastal clean up, hingga konservasi biota dan ekosistem laut seperti mangrove, terumbu karang, dan hiu paus.

Pada program LiteraSEA, tercatat ada 5.000 siswa di 49 sekolah se-Indonesia sebagai penerima faedah program. Tak hanya itu, program ini juga ikut membangun dan merenovasi perpustakaan sekolah.Bekerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli, PIS membantu menyediakan Rumah Sakit Terapung di Papua Barat nan melayani 3.370 pasien. 

PIS juga telah menanam 10.000 pohon mangrove di wilayah pesisir Indonesia dan mendukung konservasi hiu paus dengan melakukan geo-tagging hiu paus di Kwatisore, Kabuaten Nabire.

BerSEAnergi untuk Laut ini membawa PIS memimpin transisi daya dengan terust mendorong program-program nan berakibat langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta meningkatkan tata kelola perusahaan menjadi lebih berkelanjutan. Total penerima faedah program TJSL PIS ini sudah mencapai 9.000 orang. (*)