KECELAKAAN bus pariwisata di Kota Batu pada Rabu (8/1), menjadi salah satu kejadian nan meninggalkan luka mendalam.
Ketika tragedi terjadi, dampaknya menyentuh tidak hanya para korban, tetapi juga masyarakat luas nan menyaksikan kisah memilukan ini.
Berikut adalah rangkuman komplit fakta-fakta di kembali kejadian mengerikan ini:
Fakta Mengerikan di Balik Kecelakaan Batu
1. Bus Alami Rem Blong
Kisah ini bermulai di Jalan Imam Bonjol, ketika bus pariwisata nan membawa siswa SMK TI Bali Global Badung kehilangan keahlian pengereman. Rem nan blong membikin pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan besar tersebut.
2. Melaju Liar Tanpa Kendali Sejauh 2,3 Kilometer
Setelah mengalami rem blong, bus melaju liar sejauh 2,3 kilometer hingga akhirnya berakhir di Jalan Insinyur Sukarno. Dalam perjalanannya, bus melewati empat ruas jalan nan sibuk.
3. Tujuh Titik Tabrakan
Bus tersebut mengalami tujuh kali tumbukan sepanjang rute. Tabrakan ini melibatkan sejumlah kendaraan dan merusak properti di sepanjang jalan.
4. Jumlah Kendaraan nan Terlibat
Total 16 kendaraan menjadi korban, terdiri dari enam mobil dan sepuluh sepeda motor. Kerusakan nan ditimbulkan sangat parah, terutama pada kendaraan nan berada di titik-titik awal tumbukan.
5. Korban Jiwa dan Luka-Luka
Empat korban meninggal bumi di letak kejadian, sementara korban luka-luka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Kepolisian terus melakukan identifikasi terhadap para korban.
6. Titik Tabrakan Paling Parah
Empat titik tumbukan (titik pertama, kedua, ketiga, dan ketujuh) menjadi letak dengan akibat paling serius. Di lokasi-lokasi ini, terdapat korban jiwa dan kerusakan besar.
7. Proses Evakuasi nan Cepat
Kendaraan nan terlibat telah dievakuasi oleh tim campuran Ditlantas Polda Jatim dan Polres Batu. Proses pemindahan melangkah lancar, meskipun kudu menghadapi tantangan di tengah keramaian lampau lintas.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, menyampaikan imbauan agar para pengemudi bus dan kendaraan besar lainnya selalu memeriksa kondisi rem dan sistem mekanis lainnya secara rutin.
"Keselamatan adalah prioritas utama,"ujar beliau.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara. Tidak hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga seluruh pihak nan mengenai dalam pengelolaan transportasi.
Semoga para korban nan terluka segera pulih, dan mereka nan kehilangan orang tercinta mendapatkan kekuatan untuk menghadapi ujian ini. (Z-10)