Universodelibros.com, Jakarta - Shin Tae-yong ditendang, Patrick Kluivert datang. Tak sedikit nan gusar, mampukah Patrick Kluivert membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026?
Jawaban nan logis, mengingat jejak rekam Patrick Kluivert sebagai pembimbing kepala tak begitu menggembirakan.
Sebagai pemain, tak ada nan meragukan Patrick Kluivert. Ia pernah memenangkan segepok trofi berbareng Ajax, baik di kejuaraan domestik maupun area Eropa.
Ketika di Barcelona, Patrick Kluivert juga dikenang di kembali kesuksesan Blaugrana memenangkan La Liga 1998/1999.
Selain kedua tim tersebut, kelahiran 1 Juli 1976 juga pernah memperkuat Newcastle United, Valencia, PSV, dan Lille. Namun kariernya tak semoncer kala berkostum Ajax dan Barcelona.
Mencoba peruntungan menjadi pelatih, pencapaian Patrick Kluivert tetap jauh dari kata memuaskan. Kluivert nihil catatan membanggakan tatkala menukangi Jong Twente, Timnas Curaçao, serta tim antah berantah Turki, Adana Demirspor.
Satu-satunya nan membanggakan dari Patrick Kluivert adalah bagian dari tim kepelatihan Timnas Belanda besutaan Louis van Gaal nan sukses finis di posisi ketiga Piala Dunia 2014. Saat itu, Patrick Kluivert dipercaya sebagai asisten LVG.
PSSI sepertinya punya pertambangan lain mengenai penunjukan Patrick Kluivert, meski nan berkepentingan juga dikabarkan terlilit utang pertaruhan senilai satu juta euro alias sekitar Rp16,7 miliar kepada geng kriminal.
Dibandingkan Patrick Kluivert, Belanda sebenarnya tetap punya cukup stok nan lebih mumpuni guna menukangi Timnas Indonesia. Siapa saja?
Berita Video, momen-momen kami merekam jejak Shin Tae-yong berbareng Timnas Indonesia
Yuk gabung channel whatsapp Universodelibros.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Frank Rijkaard
![Ini Dia Deretan 5 Pelatih asal Belanda nan Sukses meraih Gelar Liga Champions Sepanjang Sejarah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/q7VvmC4YkgL6DJaMUuk6Dpg91Zs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4026324/original/087495900_1652877019-000_PAR2005050160020.jpg)
Percayalah, jika PSSI menunjuk Frank Rijkaard sebagai suksesor Shin Tae-yong maka rakyat Indonesia tak terlalu gusar seperti saat ini.
Jangan ditanya soal pengalamannya sebagai pelatih. Legenda Ajax dan AC Milan ini pernah dipercaya dipercaya menukangi Timnas Belanda, Barceloa, Galatasaray, dan terakhir membesut Timnas Arab Saudi.
Ketika membesut Barcelona, Frank Rijkaard mempersembahkan lima trofi, termasuk dua gelar La Liga.
Ia juga pernah didapuk gelar perseorangan bergengsi seperti Don Balón Coach of the Year, UEFA Manager of the Year, UEFA Team of the Year for Best Coach of the Year, IFFHS World's Best Club Coach, dan Onze d'Or Coach of the Year.
Walau tak lagi muda, 62 tahun, kehadiran Frank Rijkaard bakal mendatangkan aura positif dalam misi Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026.
Marco van Basten
![Ronaldo hingga Van Basten Hadiri The Best FIFA Football Awards 2019](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VzXlGks7vxCvT42QKvf8vvbvKeY=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2920277/original/001913600_1569308705-20190924-Ronaldo-hingga-Van-Basten-Hadiri-The-Best-FIFA-Football-Awards-2019-2.jpg)
Ketika PSSI santer diberitakan bakal mendatangkan pembimbing asal Belanda, tak sedikit nan berambisi sosok tersebut adalah Marco van Basten.
Di Indonesia, nama Marco van Basten sangat beken. Karienya nan dahsyat berbareng Ajax dan AC Milan membikin Marco van Basten sangat dikagumi.
Sepak terjangnya du bumi kepelatihan juga tetap jauh melambung di atas Patrick Kluivert. Pemilik tiga Ballon d'Or ini pernah menukangi Timnas Belanda, Ajax, dan Heerenveen.
Melihat rekam jejak dan kharismanya, bisa dipastikan para penggawa Skuad Garuda siap berkompetisi habis-habisan di bawah telunjuk Marco van Basten.
Ruud Gullit
![Ruud Gullit](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PvdB5B72NgYnNW0dBohZZ5yoZ08=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3205629/original/089283700_1597141193-000_SAPA980830786120.jpg)
Seperti Marco van Basten dan Frank Rijkaard, Ruud Gullit juga legenda terbaik nan pernah dimiliki Belanda. Bersama dua rekannya itu, ketiganya pernah menjadi trio nan sangat mengerikan di AC Milan.
Ruud Gullit, nan sekarang berumur 62 tahun, pernah melakoni dua peran sekaligus di Chelsea, pemain sekaligus pelatih.
Karier kepelatihannya terus bersambung ke sejumlah klub macam Newcastle United, Feyenoord, LA Galaxy, dan Terek Grozny.
Erik ten Hag
![Sentuhan-Sentuhan Mujarab Erik ten Hag nan Bikin MU Kembali Bangkit di Liga Inggris, Termasuk Depak Ronaldo?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0Lws8-CaXo-EJyBbOjIwMENao3g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4296266/original/060048400_1674122768-000_32LD3R7.jpg)
Namanya memang tak segemerlap Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Namun, untuk melatih Timnas Indonesia, Erik ten Hag jelas lebih kompeten dibandingkan Patrick Kluivert.
Meski kariernya di Manchester United berujung pemecatan, setidaknya Erik ten Hag setidaknya bisa mempersembahkan dua trofi, FA Cup dan EFL Cup.
Sebelum ke Old Trafford, Erik ten Hag juga panen gelar kala membidani Ajax dan tiga gelar Eredivise membikin laki-laki 54 tahun jadi argumen utama Manchester United mengangkutnya ke Theatre of Dreams.